" Ini wadah gasan bubuhan kula, amang, julak, ading-ading nang bungas wan langkar. Amun marasa urang Banjar, ayuha umpat babuat disini, lumayan kita maingatakan kisah padatuan bahari sambil balolocoan wan bakukurihingan gasan mahilangakan satres narai "

Sabtu, 30 April 2011

1. MASJID Raya Sabilal Muhtadin 


adalah masjid kebanggan masyarakat Kalsel, lebih khusus warga Banjarmasin. Masjid terbesar di Kalimantan Selatan ini terletak di Jalan Jenderal Sudirman Banjarmasin, tak jauh dari Kantor Gubernur Kalsel.

Masjid ini didirikan di atas tanah seluas 100 ribu meter, di tempat bekas Komplek Asrama Tentara Tatas yang pada zaman kolonial Belanda dikenal dengan sebutan Benteng Tatas.
Untuk diketahui, Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin mulai dibangun pada 10 November 1974 hingga, Oktober 1979.

Nama "Sabilal Muhtadin" dipilih sebagai penghormatan kepada ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (1710-1812 M) yang selama hidupnya memperdalam dan mengembangkan agama islam di Kalimantan Selatan (dahulu Kerajaan Banjar, red). Dimana, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari adalah penulis kitab Sabilal Muhtadin.

Berdasarkan data yang tertulis di sebuah buku berjudul South Kalimantan (Borneo), disebutkan bahwa bangunan masjid terdiri atas bangunan utama dengan luas 5.250 meter dan lima bangunan menara. Satu dari lima menara itu memiliki tinggi 45 meter. Sementara lainnya, hanya 21 meter.

Salah satu kubah bangunan utama bergaris tengah 38 meter yang terbuat dari aluminium sheet kalcolour berwarna keemasan. Sekeliling masjid dihiasi kaligrafi bertuliskan ayat-ayat Al Qur'an dan Asmaul Husna yang terbuat dari bahan tembaga.


Demikian pula dengan pintu dan jendela yang dihiasi relief ukiran khas Banjar. Namun, tentunya tidak untuk lantai dan dinding masjid. Karena, lantai dan dindingnya terbuat dari marmer.

Sebagai masjid terbesar, Masjid Raya Sabilal Muhtadin seringkali dijadikan sebagai pusat kegiatan keislaman. Hampir setiap harinya ada pengajian.

Namun, pengajian yang paling banyak didatangi jamaah adalah pengajian KH Ahmad Bakeri atau yang lebih akrab dipanggil Guru Bakeri setiap Jum'at malam, serta pengajian Guru Juhdi setiap Kamis malam.

Perlu diketahui, pada Ramadan 1426, 2005 lalu, Masjid Raya Sabilal Muhtadin dijadikan sebagai tempat pelaksanaan peringatan Nuzulul Qur'an yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin juga sering kedatangan dai-dai kondang. Seperti Ustadz Jefri Al Buchori, Ustadz Ariffin Ilham, Aa Gym, Ustadz Yusuf Mansur, Ustadz Haddad Alwi, dan banyak lagi. (khai_ril)


Sabtu, 23 April 2011

Lontong

 
Bahan :
  • Lontong
  • Masak habang
  • 300 gram nangka muda
  • 1 liter santan
  • 2 sdt garam
  • 2 sdm gula
Bumbu halus:
  • 2 siung bawang putih
  • 6 bawang merah
  • 1 cm kunyit
  • 1 cm laos
Cara membuat:
  1. Rebus nangka hingga empuk, saring, buang airnya, sisihkan.
  2. Gangan nangka:Masukan santan dalam panci, tambahkan bumbu halus dan nangka muda, tambahkan garam dan gula. Masak sampai matang.
  3. Potong-potong lontong dan susun dipiring. Siram dengan gangan nangka. Tambahkan masak habang diatasnya. Sajikan.